Berikut ini merupakan beberapa contoh kasus dalam membuat GDG chart,
baik itu dari perangkat lunak berbasis web atau perangkat lunak yang
hanya tinggal memasukkan data.
Contoh Kasus Pembuatan Gantt Chart dengan Google Chart
Definisi gantt chart sebelumnya sudah di jelaskan di dalam BAB 2
disini merupakan bab untuk memberikan gambaran mengenai contoh kasus
dalam gantt chart, gantt chart digunakan untuk membantu perencanaan
sebuah proyek, untuk membuatnya langkah pertama adalah tentukan proyek
apa yang ingin di simulasikan, jika sudah gunakan aplikasi Google Chart
untuk membuat chart tersebut. Dibawah ini merupakan contoh kasus yang
sudah dibuat oleh kelompok kami, contoh kasus ini yaitu Pembangunan
Rumah.
Kasus
Terdapat sebuah proyek untuk membangun sebuah rumah. Dimana proyek
tersebut harus selesai di bulan ke-9, untuk itu dibutuhkan penjadwalan
proyek yang benar supaya tidak terjadi keterlambatan waktu dari yang
diinginkan. Berikut ini adalah deskripsi dari proyek tersebut:
1. Proyek ini terdiri dari tujuh aktivitas umum, seperti mendesain rumah, meletakkan fondasi, memesan material, dan sebagainya.
2. Aktivitas pertama yang harus dilakukan adalah “mendesain rumah dan
mendapatkan pendanaan”, dan penyelesaiannya membutuhkan waktu 3 bulan.
3. Setelah aktivitas pertama selesai, dua aktivitas berikutnya,
“meletakkan fondasi” serta “memesan dan menerima material” dapat dimulai
secara bersama-sama. Set aktivitas ini menggambarkan hubungan preseden
bekerja; mendesain rumah dan pendanaan harus mendahului kedua aktivitas
berikutnya.
4. Penyelesaian aktivitas “meletakkan fondasi” membutuhkan waktu 2
bulan, jadi aktivitas ini akan diselesaikan, paling cepat, pada akhir
bulan ke-5.
5. Penyelesaian aktivitas “memesan dan menerima material” membutuhkan
waktu 1 bulan, dan aktivitas ini dapat diselesaikan setelah bulan ke-4
6. Setelah aktivitas “meletakkan fondasi” telah selesai, maka dapat
dilanjutkan dengan aktivitas “membangun rumah” dan “memilih cat”, kedua
aktivitas ini dimulai secara bersama-sama.
7. Penyelesaian aktivitas “membangun rumah” membutuhkan waktu 3 bulan, jadi aktivitas ini akan selesai setelah bulan ke-8.
8. Penyelesaian aktivitas “memilih cat” membutuhkan waktu 1 bulan, dan aktivitas ini dapat diselesaikan setelah bulan ke -6.
9. Setelah aktivitas “memilih cat” selesai aktivitas “memilih karpet”
dapat dimulai saat aktivitas “membangun rumah” masih berjalan.
10. Penyelesaian aktivitas “memilih karpet” membutuhkan waktu 1 bulan, dan akan selesai pada bulan ke-7.
11. Setelah aktivitas “membangun rumah” telah selesai, aktivitas “menyelesaikan pekerjaan” dapat dimulai.
12. Penyelesaian aktivitas “menyelesaikan pekerjaan” membutuhkan
waktu 1 bulan, dan aktivitas ini akan selesai setelah bulan ke-9.
13. Aktivitas “memesan dan menerima material”, “memilih cat”, dan
“memilih karpet” memiliki kekenduran waktu karena aktivitas tersebut
bisa diundur selama tidak melebih aktivitas lainnya yang sudah
dijadwalkan.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, untuk membuat sebuah
diagram di Google Chart menggunakan HTML dan Javascript. Berikut ini
adalah kodingan yang digunakan untuk membuat penjadwalan membangun
sebuah rumah menggunakan Gantt Chart dengan Google Chart.
HTML
//digunakan untuk memanggil type text yang digunakan adalah javascript
https://www.gstatic.com/charts/loader.js
//sintaks ini merupakan fungsi pemanggil dengan nama chart_div yang nantinya akan memanggil chart tersebut di java script
JAVASCRIPT
//mengambil package gantt chart dari library google chart
google.charts.load(‘current’, {‘packages’:[‘gantt’]});
//memanggil package drawchart dari library google chart
google.charts.setOnLoadCallback(drawChart);
//fungsi utama dari program ini dengan nama drawChart
function drawChart() {
//method untuk memanggil visualisasi dari DataTable
var data = new google.visualization.DataTable();
//menambah kolom Task ID
data.addColumn(‘string’, ‘Task ID’);
//menambah kolom Task Name
data.addColumn(‘string’, ‘Task Name’);
//menambah kolom Resource
data.addColumn(‘string’, ‘Resource’);
//meNambah kolom Start Date
data.addColumn(‘date’, ‘Start Date’);
//menambah kolom End Date
data.addColumn(‘date’, ‘End Date’);
//menambah kolom Duration
data.addColumn(‘number’, ‘Duration’);
//menambah kolom Percent Complete
data.addColumn(‘number’, ‘Percent Complete’);
//Menambah kolom Dependencies
data.addColumn(‘string’, ‘Dependencies’);
//menambah baris, sintaks setelah ini merupakan data dari projek yang inign kita simulasikan seperti
lama durasi nama projek dll
data.addRows([
//mendesain rumah merupakan Task ID,
Mendesain Rumah dan Mendapatkan Pendanaan merupakan Task Name,
desain rumah merupakan resource
[‘mendesainrumah’, ‘Mendesain Rumah dan Mendapatkan Pendanaan’,
‘desainrumah’,
//new Date(2016, 5, 1)
digunakan untuk menentukan waktu awal dimulainya projek,
new Date(2016, 8, 5) digunakan untuk
menentukan waktu berakhirnya projek,
100 untuk menentukan percent done
new Date(2016, 5, 1), new Date(2016, 8, 5),
null, 100, null],
//meletakanfondasi merupakan Task ID, Meletakkan
Fondasi merupakan Task Name,
fondasi merupakan resource
[‘meletakanfondasi’, ‘Meletakkan Fondasi’, ‘fondasi’,
//new Date(2016, 8, 6) digunakan untuk
menentukan waktu awal dimulainya projek,
new Date(2016, 10, 20) digunakan untuk
menentukan waktu berakhirnya projek,
100 untuk menentukan percent done
new Date(2016, 8, 6), new Date(2016, 10, 20), null, 100, null],
//memesanmaterial merupakan Task ID,
Memesan dan Menerima Material merupakan Task Name,
material merupakan resource
[‘memesanmaterial’, ‘Memesan dan Menerima Material’, ‘material’,
//new Date(2016, 8, 6) digunakan untuk menentukan
waktu awal dimulainya projek, new Date(2016, 9, 20)
digunakan untuk menentukan waktu berakhirnya projek,
100 untuk menentukan percent done
new Date(2016, 8, 6), new Date(2016, 9, 20), null, 100, null],
//membangunrumah merupakan task ID,
Membangun Rumah merupakan Task Name, bangun rumah merupakan resource
[‘membangunrumah’, ‘Membangun Rumah’, ‘bangunrumah’,
//new Date(2016, 10, 21) digunakan untuk
menentukan waktu awal dimulainya projek,
new Date(2016, 12, 21) digunakan untuk
menentukan waktu berakhirnya projek,
50 untuk menentukan percent done
new Date(2016, 10, 21), new Date(2016, 12, 21), null, 50, null],
//memilihcat merupakan task ID,
Memilih Cat merupakan Task Name, cat merupakan resource
[‘memilihcat’, ‘Memilih Cat’, ‘cat’,
//new Date(2016, 10, 21) digunakan untuk menentukan
waktu awal dimulainya projek, new Date(2016, 11, 21)
digunakan untuk menentukan waktu berakhirnya projek,
100 untuk menentukan percent done
new Date(2016, 10, 21), new Date(2016, 11, 21), null, 100, null],
//memilihkarpet merupakan task ID, Memilih Karpet merupakan Task Name,
karpet merupakan resource
[‘memilihkarpet’, ‘Memilih Karpet’, ‘karpet’,
//new Date(2016, 11, 21) digunakan untuk menentukan
waktu awal dimulainya projek, new Date(2016, 12, 25)
digunakan untuk menentukan waktu berakhirnya projek,
50 untuk menentukan percent done
new Date(2016, 11, 21), new Date(2016, 12, 25), null, 50, null],
//pekerjaanselesai merupakan task ID, Menyelesaikan Pekerjaan
merupakan Task Name, selesai merupakan resource
[‘pekerjaanselesai’, ‘Menyelesaikan Pekerjaan’, ‘selesai’,
//new Date(2016, 12, 21) digunakan untuk menentukan
waktu awal dimulainya projek, new Date(2017, 1, 20)
digunakan untuk menentukan waktu berakhirnya projek,
10 untuk menentukan percent done
new Date(2016, 12, 21), new Date(2017, 1, 20), null, 10, null], ]);
//sintaks ini digunakan untuk tampilan dari chartnya
var options = {
height: 1000,
gantt: {
trackHeight: 30 }};
var chart = new
google.visualization.Gantt(document.getElementById(‘chart_div’));
chart.draw(data, options); }
Berikut ini tampilan dari chart yang telah dibuat menggunakan html dan javascript.
Pembuatan Gantt Chart Menggunakan Google Chart
Penyelesain Kasus
Gambar di atas merupakan output dari kodingan yang telah dijelaskan
diatas, output didasarkan atas waktu mulai pekerjaan dan waktu selesai
pekerjaan, diatas tertera start point berada di mendesain rumah dan
mendapatkan pendanaan karena itu merupakan hal yang wajib dan sangat
penting dalam melakukan suatu proyek pembangunan sebuah rumah, jika
rumah sudah di desain dan dana sudah di dapatkan rencana selanjutnya
adalah meletakkan fondasi dan memesan material, kedua pekerjaan itu
dimulai bersamaan, karena untuk melakukan peletakan fondasi harus
menggali lubang dan sebagainya, jadi material harus sudah dipesan pada
saat melakukan pembuatan fondasi.
Lalu masuk ke pembangunan rumah pembangunan rumah berjalan bersamaan
dengan memilih cat tetapi membangun rumah berjalan lebih lama di banding
memilih cat hal, memilih karpet dimulai setelah memilih cat selesai,
hal ini dimaksudkan agar pada saat pembangunan rumah selesai rumah dapat
langsung di cat dan di desain. langkah selanjutnya dalah finishing
dimana menyelesaikan pekerjaan ini merupakan seperti hal memecat rumah
memasang karpet dan lain-lain.
Penjelasan Pekerjaan
Pada gambar di atas apabila kita mengarahkan cursor ke chart-nya maka
akan terdapat beberapa penjelasan mengenai projek tersebut.
Critical Path
Gambar di atas merupakan keterangan dari task name menyelesaikan
pekerjaan, dimana task tersebut merupakan critical path atau titik
kritis dari proyek ini. Dimana titik kritis merupakan arti bahwa pada
tugas tersebut tidak boleh terlambat.
4.2 Contoh Kasus Pembuatan Gantt Chart dengan SmartSheet
Sebelumnya kita sudah membuat sebuah Gantt chart menggunakan Google
Chart sekarang kita mencoba untuk membuat sebuah chart menggunakan
smartsheet, smartsheet sebelumnya sudah di jelaskan pada bab 3 disini
kita coba gunakan contoh kasus yang lainnya dengan menggunakan aplikasi
Smartsheet, smartsheet dapat digunakan di google drive, disini kami akan
menjelaskan bagaimana membuat sebuah gantt chart di smartsheet.
Langkah pertama adalah buka aplikasi smartsheet yang bisa anda akses
via google drive ataupun langsung, lalu tentukan kasus yang ingin
diatasi, dalam kasus ini kami menggunakan proyek seperti peluncuran
sebuah aplikasi. Adapun Task name-nya sebagai berikut:
Daftar Pekerjaan
Penyelesaian Kasus
Pada gambar di atas terdapat Task Name dimana kolom tersebut
merupakan nama tugas yang ingin kita lakukan, lalu Duration merupakan
lama waktu Tugas tersebut dilakukan, Start merupakan waktu kerja
tersebut dimulai, Finish adalah tanggal tugas tersebut akan selesai,
lalu yang terakhir adalah predecessors yaitu kegiatan pendahulu,
digunakan untuk memberikan keterangan bahwa Task Name 2 yaitu desain
sistem di dahului oleh Task Name 1 yaitu Analisis Kebutuhan User, jadi
tanggal akan selalu menyesuaikan si predesesor.
Jika tugas – tugas dari proyek sudah kita jabarkan durasi, start,
finish dan predecessorsnya maka chart akan terbuat secara otomatis di
bagian kanannya, beginilah output dari gantt chart dalam kasus di atas.
Gantt Chart Menggunakan SmartSheet
Pada gambar di atas terdapat hari, tanggal, bulan dan chart yang menjelaskan secara detail mengenai proyek yang akan dijalankan.
Contoh Kasus Pembuatan Donut Chart Menggunakan Google Chart
Pada bagian Donut Chart ini kelompok kami menggunakan aplikasi Google
Chart untuk membuat chart-nya, seperti yang sudah di jelaskan pada bab 2
mengenai pengertian donut chart, donut chart berfungsi untuk mengetahui
persebaran populasi, donut chart disajikan seperti donut sesuai dengan
namanya.
Kasus
Disini kami akan membuat sebuah contoh kasus mengenai donut chart,
dimana contoh kasus yang kita ambil adalah mengenai jumlah populasi
fakultas yang ada di Universitas Gunadarma.
Berikut ini adalah kodingan yang digunakan untuk membuat donut chart dengan Google Chart.
HTML
//digunakan untuk memanggil type text yang digunakan adalah javascript
https://www.gstatic.com/charts/loader.js
//sintaks ini merupakan fungsi pemanggil dengan nama donut_chart yang nantinya akan memanggil chart tersebut di java script
dengan lebar 900 dan tinggi 500
JAVASCRIPT
//mengambil package corechart dari library google chart
google.charts.load(‘current’, {‘packages’:[‘corechart’]});
//memanggil package drawchart dari library google chart
google.charts.setOnLoadCallback(drawChart);
//fungsi utama dari program ini dengan nama drawChart
function drawChart() {
//method untuk memanggil visualisasi array dari data table
var data = google.visualization.arrayToDataTable([
//pada bagian awal dari array ini digunakan untuk
memberikan data array 0 untuk nama dan array 1 untuk Jumlahnya
[‘Fakultas Universitas Gunadarma’, ‘Jumlah Jurusan’],
//sebagai data pertama dengan nama Fakultas Teknologi
Industri dengan jumlah 5
[‘Fakultas Teknologi Indutri’, 5],
//sebagai data kedua dengan nama Fakultas Ekonomi dengan 3
[‘Fakultas Ekonomi’, 3],
//sebagai data ketiga dengan nama Fakultas
Psikologi dengan jumlah 1
[‘Fakultas Psikologi’, 1],
//sebagai data keempat dengan nama Fakultas Sastra
dengan jumlah 1
[‘Fakultas Sastra’, 1],
//sebagai data keempat dengan nama Fakultas Teknik Sipil
dan Perencanaan dengan jumlah 2
[‘Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan’, 2],
//sebagian data kelima dengan nama Fakultas Ilmu Komputer
dan Teknologi Informasi dengan jumlah 2
[‘Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi’, 2]]);
//sintaks ini digunakan untuk tampilan dari chartnya
var options = {
//berfungsi untuk memberikan lubang di tengah
chart agar berbentuk seperti donut
pieHole: 0.4,
//mengatur style dari irisan donut chart
pieSliceTextStyle: {
color: ‘black’,
},
legend: ‘donut’
};
var chart =
new google.visualization.PieChart(
document.getElementById(‘donut_single’));
chart.draw(data, options);
}
Berikut adalah hasil dari kodingan yang telah dibuat di Google Chart.
Donut Chart “Persentase Jurusan di setiap Fakultas”
Penjelasan Kasus
Disini kasus yang diambil adalah penyebaran jumlah jurusan pada tiap
fakultas yang berada di Universitas Gunadarma, keterangan dari gambar
dapat dilihat dari warnanya keterangannya di sebelah gambar.
Gambar di atas merupakan output dari sintaks yang tadi sudah di
jelaskan di atas, disini coba kita hitung bagaimana caranya aplikasi
tersebut bekerja.
\frac{5}{14} = 0,36 * 360 = 128,57
\frac{3}{14} = 0,22 * 360 = 77,15
\frac{1}{14} = 0,07 * 360 = 25,71
\frac{1}{14} = 0,07 * 360 = 25,71
\frac{2}{14} = 0,14 * 360 = 51,43
\frac{2}{14} = 0,14 * 360 = 51,43
Dari perhitungan di atas di dapat rumus sebagai berikut.
Jumlah jurusan / jumlah keseluruhan data = hasil %
Hasil % (persen) dikali dengan 360.
Pada donut chart ini hasil akhir yang di pakai adalah hanya jumlah jurusan / jumlah keseluruhan data.
Donut chart ini sangat membantu apabila dipakai untuk data yang
berskala besar seperti populasi penduduk indonesia di setiap provinsi
dan sebagainya.
Contoh Kasus Membuat Donut Chart dengan LibreOffice Calc
Pada bagian sebelumya kita sudah menjelaskan bagaimana membuat sebuah
Donut chart dengan menggunakan Google Chart, kali ini kita akan
menggunakan satu software lagi yang bernama LibreOffice Calc, pada
dasarnya LibreOffice ini sama seperti Microsoft Office hanya saja Libre
bersifat open source atau free, jadi kita dapat menggunakan aplikasi ini
dengan gratis, disini kami akan mencoba untuk membuat satu contoh kasus
lagi untuk di terapkan di LibreOffice Calc untuk pembuatan donut chart,
dan kita akan menjelaskan bagaimana cara pembuatannya.
Pertama, selalu siapkan data untuk dibuat chart-nya, karena chart
adalah informasi yang berasal dari data. jadi kita harus membuat datanya
terlebih dahulu. Berikut ini data mengenai penggunaan browser yang
sering digunakan pada saat ini.
Statistik Penggunan Browser
Data diatas adalah statistik penggunaan web browser yang digunakan
oleh orang – orang, terdapat 5 web browser dalam kategori ini.
Jika data sudah tersaji maka langkah selanjutnya adalah blok data
tersebut lalu pilih chart, maka akan muncul chart wizard yang akan
menuntun kita membuat chart tersebut, pilih Donut Chart. Seperti gambar
di bawah ini.
Chart Wizard
Disitu terdapat banyak pilihan chart kita dapat membuat chart-chart
lainnya dengan aplikasi ini, jika sudah, klik Finish. Maka akan muncul
chart seperti gambar di bawah ini.
Donut chart sudah jadi, dari gambar di atas kita dapat melihat
informasi secara jelas dari data yang sudah disediakan tadi, dimana
penggunaan web browser Mozilla adalah yang paling terbanyak disusul oleh
Chrome, Konqueror, lalu yang terakhir adalah Safari.
Contoh Kasus Pembuatan Gantt Chart dengan Google Chart
Pada bagian ini untuk membuat gauge chart kelompok kami menggunakan
aplikasi Google Chart dan juga Google Sheet, seperti yang sudah
dijelaskan juga pada bab 2 mengenai gauge chart, berfungsi untuk
mengetahui sebab akibat dari suatu kasus, dimana chart ini tidak
bersifat statis tetapi dinamis yaitu dapat berubah sesuai dengan
kondisinya sesuai ketentuan.
Kali ini kita akan menggunakan contoh kasus keterkaitan antara CPU,
jaringan, dan memory dalam komputer. Begini sintaks pada google
chart-nya.
HTML
//digunakan untuk memanggil type text yang digunakan adalah javascript
https://www.gstatic.com/charts/loader.js
//sintaks ini merupakan fungsi pemanggil dengan namachart_div yang
nantinya akan memanggil chart tersebut di java script dengan lebar 400
dan tinggi 120
JAVASCRIPT
//mengambil package gauge chart dari library google chart
google.charts.load(‘current’, {‘packages’:[‘gauge’]});
//memanggil package drawchart dari library google chart
google.charts.setOnLoadCallback(drawChart);
//fungsi utama dari program ini dengan nama drawChart
function drawChart() {
//method untuk memanggil visualisasi dengan tipe array
untuk data table
var data = google.visualization.arrayToDataTable([
//array pertama ini merupakan tempat menyimpan data
dengan definisi Label dan Nilai
[‘Label’, ‘Nilai’],
//array kedua ini merupakan nilai data pertama
dengan Label bernama Memory dan nilainya 80
[‘Memory’, 80],
//array ketiga ini merupakan nilai data kedua dengan
label bernama CPU dan nilainya 60
[‘CPU’, 60],
//array ketiga ini merupakan nilai data ketiga dengan
label bernama Jaringan dan nilainya 68
[‘Jaringan’, 68]
]);
var options = { //sintaks ini digunakan untuk tampilan dari chartnya
width: 400, height: 120, //dengan lebar 400 dan tinggi 120
//dan diberi warna merah dari angka 90 sampai 100
redFrom: 90, redTo: 100,
//dan diberi warna kuning dari angka 75 sampai 90
yellowFrom:75, yellowTo: 90,
minorTicks: 5
};
var chart =
new google.visualization.Gauge(document.getElementById(‘chart_div’));
chart.draw(data, options);
//digunakan untuk mengatur interval dari nilai yang
sudah di deklarasikan dalam array tadi
setInterval(function()
{
//rumus dengan method setValue dimana 40 ditambah dengan
60 dikali dengan nilai random
data.setValue(0, 1, 40 + Math.round(60 * Math.random()));
chart.draw(data, options); },
13000);
setInterval(function()
{
//rumus dengan method setValue dimana 40 ditambah dengan
60 dikali dengan nilai random
data.setValue(1, 1, 40 + Math.round(60 * Math.random()));
chart.draw(data, options); },
5000);
setInterval(function()
{
//rumus dengan method setValue dimana 60 ditambah dengan
20 dikali dengan nilai random
data.setValue(2, 1, 60 + Math.round(20 * Math.random()));
chart.draw(data, options); },
26000);
}
Berikut ini hasil yang akan ditampilkan jika kodingan diatas berhasil untuk dijalankan (run).
Gauge Chart “Memory, CPU, Jaringan” ver 1
Gambar di atas merupakan output dari listing program yang terdapat di
atas, dalam gambar dapat dilihat bahwa terdapat 3 gauge chart yang
berbentuk seperti speedometer, yang pertama yaitu memori, kedua CPU dan
ketiga jaringan, dimana masing masingnya sudah di tentukan nilainya tadi
di listing program, ketiga komponen ini saling berhubungan dimana
memori akan mempengaruhi CPU dan begitupun jaringan, chart ini tidak
bersifat statis seperti chart – chart yang lainnya melainkan bersifat
dinamis sesuai dengan rumus yang sudah ditentukan pada listing program
di atas tadi.
Pada gambar di bawah ini dapat dilihat bahwa output tidak selalu sama
hasilnya tetapi dapat berbeda padahal listing program-nya sama, gauge
chart sangat membantu kita dalam memecahkan masalah yang saling
berkorelasi dan mempengaruhi satu sama lainnya.
Gauge Chart “Memory, CPU, Jaringan” ver2
Gauge Chart Menggunakan Google SpreadSheet
Pada awal tadi kita sudah menggunakan Google Chart untuk membuat
Gauge Chart sekarang mari kita coba gunakan aplikasi lain untuk membuat
Chart ini disini kami menggunakan Google SpreadSheet fungsinya sama
seperti Ms.Excell hanya saja aplikasi ini gratis.
Perbedaan Google Chart dengan Google SpreadSheet yaitu untuk
SpreadSheet tidak digunakan coding program seperti Google Chart sehingga
kita dapat lebih mudah untuk menggunakannya, hanya sajikan data yang
ingin dibuat gauge chart-nya lalu kita akan dapat membuat chart tersebut
secara otomatis, disini kami akan menjelaskan bagaimana membuat gauge
chart dengan google spreadsheet.
Pertama jabarkan kasus terlebih dahulu di dalam sheet seperti gambar di bawah ini.
Data Gauge Chart pada Sheet
Jika sudah langkah selanjutnya adalah menyisipkan Gauge Chart dengan
cara pilih tab sisipkan –> bagan –> pilih gauge chart, maka bagan
akan muncul seperti gambar di bawah ini.
Gauge Chart “Penjualan dan Pembelian”
Dari gambar di atas kita lihat bahwa chart tidak akan bergerak karena
kita belum mengatur min, max, dan nilai dari chart tersebut untuk
mengaturnya pilih advance edit yang terdapat di bagian pojok kanan atas
dari chart tersebut. Dan kita atur sesuai dengan keinginan kita seperti
gambar di bawah ini.
Gauge Chart “Penjual dan Pembelian” ver Advance
Sekarang sudah terlihat bahwa penjualan dan pembelian sudah dapat
dilihat dengan jelas dan dapat dibaca secara jelas datanya, dimana tanda
berwarna merah merupakan titik kritis dimana Penjualan tidak boleh
sampai masuk ke angka tersebut dan pembelian pun begitu karena jika
pembelian sampai masuk ke angka tersebut barang-barang yang akan dijual
tidak akan terpenuhi sehingga usahakan pembelian tetap di angka
rata-ratanya, dan untuk penjualan diusahakan untuk melebihi titik kuning
karena semakin banyak barang yang terjual maka akan semakin baik.