Rabu, 17 Juni 2015

Manusia



MANUSIA

A. Unsur-unsur Yang Membangun Manusia
Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika), manusia merupakan makhluk biologisyang tergolong dalam golongan makhluk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik) makhluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat), dan lain sebagainya.

Unsur-unsur yang membangun manusia :
Jika kita berbicara tentang manusia, pasti akan menjadi perbicaraan yag sangat panjang dan tidak berujung, karena ciptaan Tuhan yang sangat sempurna ini terdapat banyak sekali hal yang dapat dijadikan bahan perbicaraan. Sebenarnya ada banyak sekali unsur-unsur yang membangun manusia, namun dari sekian banyak unsur-unsur itu, di sederhanakan menjadi 2 klasifikasi, yaitu unsur jasmani dan unsur rohani.
Unsur jasmani adalah semua hal yang berhubungan dengan kebutuhan fisik manusia, seperti makan, minum, dan lain-lain. yang jika tidak di penuhi maka akan berakibat buruk bagi manusia itu. Sedangkan unsur rohani adalah semua hal yang berhubungan dengan kebutuhan rohani, atau hati manusia. Seperti agama atau keyakinan, ketenangan hati, rasa aman, rasa bahagia dan lain-lain.

Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia
1) Manusia terdiri dari empat unsur terkait, yaitu
a. Jasad : badan kasar manusia yang nampak pada luarnya, dapat diraba dan difoto dan
    menempati ruang dan waktu.
b. Hayat : mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak.
c. Ruh : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan
  memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual
  yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
d. Nafs : diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri.

2) Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu :
a. Id, yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak tampak merupakan libido murni, atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcious). Terkurung dari realitas dan pengaruh sosial, Id diatur oleh prinsip kesenangan, mencari kepuasan instingsual libidinal yang harus dipenuhi baik secara langsung melalui pengalaman seksual, atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan. Proses pemenuhan kepuasan yang disebutkan terakhir yang dilakukan secara tidak langsung disebut sebagai proses primer. Obyek yang nyata dari pemuasan kebutuhan langsung dalam prinsip kesenangan ditentukan oleh tahap psikoseksual dari perkembangan individual.

b. Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain. Perkembangan ego terjadi antara usia satu dan dua tahun, pada saat anak secara nyata berhubungan dengan lingkungannya. Ego diatur oleh prinsip realitas. Ego sadar akan tuntunan lingkungan luar, dan mengatur tingkah laku sehingga dorongan instingtual Id dapat dipuaskan dengan cara yang dapat diterima. Pencapaian obyek-obyek khusus untuk mengurangi energi libidinal dengan cara yang dalam lingkungan sosial dapat diterima disebut sebagai proses sekunder.

c. Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan Id dan Ego, yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi superego merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua. Baik aspek negatif maupun positif dari standar moral tingkah laku ini diwakilkan atau ditunjukkan oleh superego. Kode moral positif disebut ego ideal, suatu perwakilan dari  tingkah laku yang tepat bagi individu untuk dilakukan. Kesadaran membentuk aspek negatif dari superego, dan menentukan hal-hal mana yang termasuk dalam kategori tabu, yang mengatur bahwa penyimpangan dari aturan tersebut akan menyebabkan dikenakannya sangsi. Superego dan Id berada dalam kondisi konflik langsung, dan ego menjadi penengah atau mediator. Jadi superego menunjukkan pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan kontrol diri melalui sistem imbalan dan hukuman yang terinternalisasi.

Dari uraian di atas dapat mengkaji aspek tindakan manusia dengan analisa hubungan antara tindakan dan unsur-unsur manusia. Seringkali, misalnya orang yang senang terhadap penyimpangan terhadap nilai-nilai masyarakat dapat diidentifikasi bahwa orang tersebut lebih dikendalikan oleh Id dibanding superegonya, atau serigkali ada kelainan yang terjadi pada manusia, misalnya orang yang berparas buruk dan bertubuh pendek berani tampil ke muka umum, dapat diterangkan dengan mengacu pada unsur nafs (kesadaran diri) yang dimiliki oleh manusia. Kesemua unsur tersebut dapat digunakan sebagai alat analisa bagi tingkah laku manusia.


B. Hakekat Manusia
a. Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
Tubuh merupakan materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jika manusia itu meninggal, tubuhnya akan hancur dan lenyap. Jika terdapat didalam tubuh, tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi. Jika manusia meninggal, jiwa lepas dari tubuh dan kembali ke asalnya yaitu Tuhan, dan jiwa tidak mengalami kehancuran. Jiwa adalah roh yang ada di dalam tubuh manusia sbagai penggerak dan sumber kehidupan.

b. Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya.
                  Kesempurnaannya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia. Dengan akal (ratio) manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Adanya nilai baik dan buruk , mengharuskan manusia mampu mempertimbangkannya., menilai dan berkehendak menciptakan kebenaran, keindahan, kenaikan dan sebaliknya. Selanjutnya dengan adanya perasaan, manusia mampu menciptakan kesenian. Daya rasa (perasaan) dalam diri manusia itu ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah rangsangan jasmani melalui pancaindra, tingkatnya rendah dan terdapat pada manusia atau binatang. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia, misalnya:
• Perasaan intelektual, yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan. Seseorang merasa senang atau puas apabila ia dapat mengetahui sesuatu, sebaliknya tidak senang atau tidak puas apabila ia tidak berhasil mengetahui sesuatu.
• Perasaaan estetis, perasaan yang berkenaan dengan keindahan. Seseorang merasa senang apabila ia melihat atau mendengar sesuatu yang indah, sebaliknya timbul perasaan kesal apabila tidak indah.
• Perasaan etis, perasaan yang berkenaan dengan kebaikan. Seseorang merasa senang apabila sesuatu itu baik, sebaliknya perasaan benci apabila sesuatu itu jahat.
• Perasaan diri, perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain. Apabila seseorang memiliki kelebihan pada dirinya, ia merasa tinggi, angkuh, dan sombong. Sebaliknya, apabila ada kekurangan pada dirinya ia merasa rendah diri (minder)
• Perasaan sosial, perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau hidup bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain. Apabila orang berhasil ia ikut senang, apabila orang gagal atau memperoleh musibah, ia ikut sedih.
• Perasaan religius, perasaan yang berkenaan dengan agama dan kepercayaan. Seseorang merasa tentram jiwanya apabila ia tawakal kepada Tuhan, yaitu mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

c. Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.
            Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi. Sebagai makhluk hayati, manusia dapat dipelajari dari segi-segi anatomi, fisiologi atau faal, biokimia, psikobiologi, patologi, genetika, biodemografi, evolusi biologisnya, dan sebagianya. Sebagai makhluk budayawi manusi dapat dipelajari dari segi-segi kemasyarakatan, kekerabatan, psikologi sosial, kesenian, ekonomi, perkakas, bahasa, dan sebagainya.

d. Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
            Soren Kienkegaard seorang filsuf Denmark pelopor ajaran “eksistensialisme” memandang manusia dalam konteks kehiduppan konkrit adalah makhluk alamiah yang terikat dengan lingkungannya (ekologi) , memiliki sifat-sifat alamiah dan tunduk pada hukum alamiah pula.
            Hidup manusia mempunyai tiga taraf, yaitu estetis, etis, dan religius. Dengan kehidupan estetis, manusia mampu menangkap dunia sekitarnya sebagai dunia yang mengagumkan dan mengungkapkan kembali (karya) dalam lukisan, tarian, nyanyian yang indah. Dengan etis, manusia meingkatkan kehidupan estetis ke dalam tingkatan manusiawi dalam bentuk-bentuk keputusan bebas dan dipertanggungjawabkan. Dengan kehidupan religius, manusia menghayati pertemuannya dengan Tuhan.
            Semakin dekat seseorang dengan Tuhan, semakin dekat pula ia menuju kesempurnaan dan semakin jauh ia dilepaskan dari rasa kekhawatiran. Semakin dalam penghayatan terhadap Tuhan, semakin bermakna pula kehidupannya dan akan terungkap pula kenyataan manusia individual atau kenyataan manusia subyektif yang memiliki harkat dan martabat yang tinggi.

C. Yang Membedakan Manusia dengan Makhluk Lain.
Bersyukurlah kita karena hidup dan terlahir sebagai manusia. Manusia memiliki kelebihan yang membedakannya dengan mahluk lain yang ada di bumi. Manusia memiliki lima panca indra, memiliki akal, dan rasa untuk berbagi untuk ke sesama. Dalam penelitiannya, para ilmuwan menyimpulkan bahwa ada 11 kelebihan manusia yang membuatnya lebih istimewa dibandingkan dengan makhluk lainnya.

1. Akal Pikiran
Walau sama-sama masuk dalam kingdom binatang, manusia unggul karena memiliki akal pikiran yang dapat berpikir. Dengan akal pikiran manusia mampu mengontrol emosinya. Itulah yang menyebabkan manusia berbeda dengan hewan dan tumbuhan.

2. Belajar
Kelebihannya selanjutnya yaitu belajar. Manusia mampu mempelajari sesuatu hal yang benar atau salah. Dengan belajar juga bagaimana manusia menjalankan hidupnya di bumi, belajar bagaimana berinteraksi dengan mahluk lainnya.

3. Menggunakan Pakaian
Manusia juga satu-satunya anggota kerajaan hewan yang menggunakan pakaian. Mungkin karena memang tubuhnya tergolong telanjang. Perkembangan pola berpakaian ini dipengaruhi juga oleh evolusi.

4. Memiliki Rasa Malu
Manusia juga satu-satunya spesies yang bias merasa malu, tersipu-sipu. Darwin menyebutnya sebagai perilaku paling khas dan unik disbanding ekspresi lain yang dilakukan mahluk hidup.

5. Bicara
Laring atau kotak suara kita ada di bagian terbawah tenggorokan, jauh lebih rendah letaknya dibanding simpanse. Ini membuat kita mampu mengucapkan banyak kata dan mampu berbicara daripada bangsa primata lain. Kita mulai memiliki kemampuan ini sejak 350.000 tahun lalu, saat nenek moyang manusia mulai bisa berbicara dengan baik.

6. Tidak Berbulu
Dibanding kerabat kita para kera, kita ini termasuk telanjang, lho. Ya, sebab bagi bangsa primata, bulu itu semacam pakaian alami. Walau tidak ditumbuhi bulu sama panjang dengan bangsa monyet, justru bulu di tubuh kita jauh lebih lebat kalau dihitung rata-rata jumlah produksinya. Untung lah bulu itu tidak sama panjang dengan bulu monyet ya!

7. Mengontrol Api
Adakah hewan atau tanaman yang mampu mengontrol api ? Tidak ada. Hanya manusia, mahluk hidup yang dapat mengendalikan api, lalu memanfaatkannya untuk kehidupan. Mulai dari sebagai penghangat, penerang, sampai memasak dan membuat alat.

8. Postur Tubuh Lurus
Manusia tergolong bangsa primata, namun manusia lah yang mampu berjalan tegak lurus. Ini membuat tangan kita bebas bekerja, tak seperti primata lain yang menggunakan tangan sebagai penopang tubuh untuk berjalan. Kita hanya memerlukan tangan untuk berjalan saat masih bayi saja. Bayangkan kalau kita terus-terusan merangkak, pastinya agak susah menciptakan komputer atau segala teknologi canggih saat ini kan?

9. Masa Kanak-kanak Panjang
Dibanding hewan lain atau sebangsa primata, manusia menghabiskan paling banyak waktu bersama orang tuanya. Alasan paling masuk akal menurut ilmuwan adalah karena manusia memerlukan lebih banyak waktu untuk mengembangkan otaknya yang sangat kompleks dan memang lebih unggul disbanding mahluk hidup lain.

10. Hidup Lama Setelah Reproduksi
Sebagian besar hewan hidup tidak lama setelah mereka melakukan reproduksi. Tapi manusia, khususnya yang perempuan, masih bias hidup lama setelah mereka melahirkan. Ilmuwan menduga ini disebabkan adanya ikatan social di antara manusia, terutama keluarga besar. Kakek dan nenek bias membantu mengasuh anak atau sekedar memberi perhatian. Itu adalah keadaan yang tidak berlaku pada hewan.

11. Bentuk Jari
Manusia bukan satu-satunya “hewan” yang mampu memegang benda dengan tangannya melalui bentuk jari yang ideal. Bangsa primata lain seperti kera juga mampu melakukannya. Yang membuat manusia unik adalah bentuk jari dan ukurannya saling berbeda satu sama lain. Setiap jari memiliki fungsi berbeda dalam melakukan suatu tugas. Ini membuat jari-jari kita bisa menulis dengan baik, memetik gitar, dan memanfaatkan objek lainnya. Hal yang tak bisa dilakukan bangsa primata lain sebaik kita



Source:
MP. Suyadi, Drs; Ilmu Budaya Dasar; Modul UT; PT Karunika, Jakarta, 1990.
Muhamad Kadir SH, Ilmu Budaya Dasar; Fajar Agung, Jakarta, 1990.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar