Pada postingan kali ini akan kit review 3 perusahaan di Indonesia
yaitu PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk., PT Surya Citra Medika Tbk., dan PT Bank
Rakyat Indonesia. Di dalamnya akan dibahas tentang bidang bisnis, wilayah
bisnis, jumlah kayawan, dan besar omset per tahunnya.
11.
PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk.
Sejarah
Perkembangan pembukaan minimarket di sejumlah
wilayah di Indonesia memang begitu cepat. Kedua pemain jaringan minimarket yang
selalu berhadapan itu adala Alfamart dan Indomaret. Alfamart yang dimiliki oleh
PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk ini sudah memiliki 3500 gerai yang buka di
berbagai wilayah di Indonesia terutama di tengah-tengah perkampungan, kompleks
perumahan dan bahkan hingga ke desa-desa. Banyaknya jumlah gerai yang buka
tentu saja berbanding lurus dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan.
Dalam setiap satu gerai Alfamart setidaknya butuh
8 sampai 10 karyawan. Dengan 3500 gerai itu artinya Alfamart bisa membuka
pekerjaan untuk sekitar 35 ribu orang. Lowogan pekerjaan di Alfamart bukan
hanya yang mengurusi gerai saja, di bagian gudang dan bagian kantor pun banyak
dibutuhkan. Lalu berapa sih besara gaji pegawai Alfamart ini? Tergantung dari
posisi yang dipegang, namun yang pasti di atas UMR.
2015
- 11.000+
gerai beroperasi / 11,000+ stores in operation
- Mendirikan
Anak Perusahaan PT Sumber Trijaya Lestari (Alfaonline) yang bergerak di
bidang perdagangan eceran melalui internet / Establishing
Subsidiaries PT Sumber Trijaya Lestari (Alfaonline) which engage in retail
trading by internet (share ownership 99.90%)
- Penawaran
Umum Saham Terbatas tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu / New
Share Issue Without Pre-Emptive Rights 2,910,248,800 shares
- Rebranding
logo Alfamart dan brand essence "Thoughtfully Smart" / Rebranding
Alfamart Logo and brand essence "Thoughtfully Smart"
- Penawaran
Umum Berkelanjutan I Oblilgasi Berkelanjutan Sumber Alfaria Trijaya Tahap
II / Public Offering of Continuous Bond I Sumber Alfaria Trijaya
Phase II
- Memasuki
Pasar Batam / Entry to Batam market
2014
- 9.800+ gerai
beroperasi / 9,800 + stores in operation
- Usaha
Patungan melalui Alfamart Retail Asia Pte.Ltd. mendirikan Alfamart Trading
Philipines Inc. di Filipina / Joint venture via Alfamart Retail Asia
Pte. Ltd., founded Alfamart Trading Philippines Inc. in the Philippines
- Penawaran
Umum Berkelanjutan I Obligasi Berkelanjutan Sumber Alfaria Trijaya I
/ Public Offering of Continuous Bonds I Sumber Alfaria Trijaya
Phase I
- Penawaran
Umum Saham Terbatas tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu / New
Share Issue without Pre-Emptive Rights 864,705,900 shares (share swap with
Lawson)
- Akuisisi 30%
saham PT Midi Utama Indonesia Tbk / Acquisition 30% capital stock
of PT Midi Utama Indonesia Tbk. shares accordingly total ownership became
86.72% (share swap with Lawson)
- Pengembangan
gudang di Karawang, Lombok, Kotabumi dan Rembang / Development of
warehouses in Karawang, Lombok, Kotabumi and Rembang
- Relokasi
gudang Serpong ke Parung / Relocation of Serpong warehouse to
Parung
- Memasuki
pasar Pontianak, Manado dan Filipina / Entry into
Pontianak, Manado and Phililpines markets
2013
- 8.500+ gerai
beroperasi / 8,500+ stores in operation
- Akuisisi
tambahan saham PT Midi Utama Indonesia Tbk / Acquiring additional
shares of PT Midi Utama Indonesia Tbk (share ownership 56.72%)
- Perubahan
nilai nominal saham dari Rp100 menjadi Rp10 per saham / Stock
split of share nominal value Rp100 to Rp10 per share
- Mendirikan
Anak Perusahaan Alfamart Retail Asia Pte. Ltd / Establishment of
Subsidiary Alfamart Retail Asia Pte. Ltd. (share ownership 100%)
- Memasuki
pasar Jambi, Pekanbaru dan Banjarmasin / Entry into Jambi,
Pekanbaru and Banjarmasin market
2012
- 7.000+ gerai
beroperasi / 7,000+ stores in operation
- Memasuki
pasar Medan / Entry to Medan market
- Mendirikan
Anak Perusahaan PT Sumber Indah Lestari bergerak di bidang kesahatan
dan kecantikan / Establishment of Subsidiary engaging in
health and beauty PT Sumber Indah Lestari (share ownership 65%)
- Soft
Launching "Alfaonline" untuk wilayah Tangerang / Soft
launching "Alfaonline" (online shopping) Tangerang area
2011
- 5.700+ gerai
beroperasi / 5,700+ stores in operation
- Memasuki
pasar Palembang / Entry to Palembang market
2010
- 4.800+ gerai
beroperasi / 4,800+ stores in operation
- Struktur
kepemilikan / Shareholders structure ; Sigmantara
Alfindo (74.66%) and Public (25.34%)
- Memasuki
pasar Makassar / Entry to Makassar market
2009
- 3.300+ gerai
beroperasi / 3,300+ stores in operation
- Penawaran
Umum Saham Perdana di Bursa Efek Indonesia / Initial
Public Offering and listing in Indonesia Stock Exchange
- Memasuki
pasar Bali / Entry to Bali market
2007
- 2.700+
gerai beroperasi / 2,700+ stores in operation
- Memasuki
pasar Lampung / Entry to Lampung market
2006
- PT HM
Sampoerna menjual sahamnya / PT HM Sampoerna Tbk sold its
shares; Shareholders structure : PT Sigmantara Alfindo (60%) and
PT Cakrawala Mulia Prima (40%).
2002
- Mengakuisisi
141 gerai Alfa Minimart dan berganti nama menjadi "Alfamart"
/ Acquisition of 141 Alfa Minimart store and rename as
"Alfamart"
1999
- Alfa
Minimart pertama mulai beroperasi di Jl. Beringin Raya Karawaci,
Tangerang, Banten / The first Alfa Minimart, located at Jl.
Beringin Raya, Karawaci, Tangerang, Banten, commenced operation
1994
- Perubahan
kepemilikan / Ownership restructuring: PT HM Sampoerna (70%)
and Djoko Susanto Family (30%)
1989
- Didirikan
sebagai Perusahaan dagang aneka produk oleh Djoko Susanto dan Keluarga
/ Founded as multiproduct trading company by Djoko Susanto and
family
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
2.
PT. Surya Citra Media Tbk.
Sejarah
PT Surya Citra Media Tbk dibentuk
pada tanggal 29 Januari 1999 untuk beroperasi sebagai perusahaan induk untuk
layanan multimedia dan juga jasa konsultasi di bidang media dan bisnis terkait.
Namun, tujuan utama di balik penciptaannya adalah memperluas cakrawala PT Surya
Citra Televisi (SCTV), salah satu stasiun penyiaran TV terbesar di Indonesia,
hari ini.
Sebagai perusahaan penyiaran
media, SCTV dilarang oleh hukum untuk beroperasi semata-mata dan eksklusif sebagai
perusahaan penyiaran yang dilisensikannya. Namun, prospek bisnis grup layanan
multimedia terpadu cukup menjanjikan untuk diabaikan.
Oleh karena itu, pembentukan SCM
menandakan kemunculan kelompok multimedia yang sangat prospektif dengan peluang
pertumbuhan jangka panjang. SCM kemudian mengakuisisi 100% saham SCTV selama
periode antara November 2001 dan April 2002, dan go public pada bulan Juli
2002.
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
33.
PT Bank Rakyat Indonesia
Sejarah
Sejarah PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk ("BRI", "Bank", atau "Perseroan")
dimulai pada tahun 1895 di Purwokerto, Jawa Tengah, oleh Raden Aria Wiriatmaja,
yang semula mengelola uang masjid, untuk didistribusikan ke masyarakat
menggunakan skema sederhana. Sepanjang sejarah, berbagai nama telah melekat
pada BRI, dimulai dengan "Hulp en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs
Ambtenaren", Hulpen Spaarbank der Indlandsche Bestuurs Ambtenareen, Syomin
Ginko, dan akhirnya, secara resmi didirikan sebagai Bank Rakyat Indonesia pada
tanggal 18 Desember 1968 berdasarkan Hukum No. 21 Tahun 1968.
Pada tahun 1992, BRI mengubah
status hukumnya menjadi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) berdasarkan
Undang-Undang Perbankan No. 7 Tahun 1992 dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek
Jakarta, yang sekarang berada di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 10 November
2003, dengan saham kode BBRI Pada tahun 2007, BRI melakukan langkah strategis
dengan mengakuisisi Bank Artha Services (BJA), yang kemudian dikonversi menjadi
PT Bank BRISyariah. Unit Bisnis Syariah BRI kemudian dipecah dari BRI dan
bergabung ke PT Bank BRISyariah (BRI Syariah) pada tanggal 1 Januari 2009.
Sejak berdirinya, BRI secara
konsisten berfokus pada usaha mikro, kecil dan menengah (UKM), dan menjadi
pelopor keuangan mikro di Indonesia. Bank mempertahankan komitmennya hingga
saat ini, dan dengan dukungan dari pengalamannya dalam memberikan layanan
perbankan, khususnya di segmen UKM, BRI telah mampu mencatat pencapaian bank
yang paling menguntungkan dalam 11 tahun berturut-turut. Prestasi tersebut
merupakan hasil kerja keras seluruh karyawan BRI yang terus berinovasi dan
mengembangkan produk dan layanan perbankan untuk semua segmen bisnis.
Melalui inovasi, BRI mampu
merespon setiap perkembangan di masyarakat dan dunia usaha. Salah satunya
adalah pengembangan teknologi. BRI adalah yang pertama memberikan swalayan
perbankan di Indonesia melalui BRI Hybrid Banking di tahun 2013.
BRI juga membawa layanan
perbankan berbasis teknologi ke setiap penjuru negeri, bahkan ke pulau-pulau
kecil di nusantara. Pada tahun 2015, BRI meluncurkan Teras BRI Kapal, layanan
perbankan terapung laut pertama di dunia. Kemudian, pada tahun 2016, sebuah
sejarah baru dibuat. Pada tanggal 18 Juni 2016 18:38 waktu Kourou, Guyana
Prancis, BRI meluncurkan BRIsat, menjadikannya bank pertama di dunia yang
memiliki dan mengoperasikan satelitnya sendiri.
Pengadaan satelit ini merupakan
bagian dari rencana strategis BRI untuk memperkuat infrastruktur pendukung
layanan digital masa depan, yang dapat menawarkan teknologi perbankan
berkualitas dari pusat kota ke pelosok negeri.
Guna memberikan pelayanan terbaik
bagi nasabah, BRI meningkatkan jumlah mesin ATM hingga 24.292 unit serta jumlah
EDC sebanyak 257.712 unit. Jaringan E-channel yang tersebar di seluruh
Indonesia merupakan bukti konsistensi BRI dalam mencapai yang kemudian tidak
terjangkau.
BRI terus memperluas jaringannya.
Untuk memperkuat eksistensi bisnisnya di arena global, BRI membuka unit luar
negeri. Pada tahun 2015, BRI membuka kantor cabang luar negeri di Singapura,
mengikuti unit luar negeri yang ada, seperti BRI New York Agency, Cabang BRI
Cayman Island, Kantor Perwakilan Hong Kong, dan BRI Remittance Hong Kong.
Untuk mengatasi pertumbuhan pasar
dan beragamnya kebutuhan masyarakat akan produk dan layanan perbankan, BRI
menjabarkan segmen bisnisnya menjadi: Bisnis Mikro dan Program, Bisnis Ritel,
Bisnis Korporasi, Bisnis Internasional, Perbendaharaan dan Jasa Penunjang Pasar
Modal, serta anak perusahaan yang fokus pada bisnis Perbankan Syariah,
Agribisnis, Remitansi, Asuransi dan Pembiayaan.
Perincian BRI terhadap segmen
pembiayaan menjadi lebih terlihat pada tahun 2016, karena BRI menambahkan
anggota baru melakukan bisnis multifinance dengan meningkatkan penyertaan modal
di PT BTMU-BRI Finance dari 45% menjadi 99% sehingga BRI menjadi pemegang saham
pengendali. Setelah menyelesaikan proses ini, PT BTMU BRI Finance kemudian
berganti nama menjadi PT BRI Multifinance Indonesia.
Setiap aksi korporasi dan rencana
kerja merupakan bagian dari usaha BRI dalam memberikan layanan perbankan yang
lengkap kepada nasabahnya, terutama sektor UKM. Dengan hadirnya BRIsat, BRI
sekarang bisa memaksimalkan layanan perbankan digitalnya. Sejumlah inisiatif
digital untuk UKM telah beroperasi pada 2016, mulai dari pengembangan Teras BRI
Digital, e-Pasar, satu juta program domain gratis untuk UKM, dan peluncuran
ruang kerja bersama. Semua inisiatif untuk UKM dilakukan untuk menciptakan UMKM
yang unggul di era ekonomi digital.
Ke depan, dengan identitas dan
pengalaman lebih dari 11 tahun di bidang keuangan, BRI akan memberikan layanan
perbankan terbaik di Indonesia untuk semua pihak. BRI juga akan terus
bergandengan tangan dengan UKM Indonesia untuk terus meningkatkan kapasitas
mereka menjadi juara regional dan pada akhirnya layanan perbankan BRI akan
terus mendorong ekonomi nasional dan membawa kemakmuran yang lebih besar bagi
negara ini.
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar