Sabtu, 07 Oktober 2017

3 Perusahaan di Indonesia (Review)

Pada postingan kali ini akan kit review 3 perusahaan di Indonesia yaitu PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk., PT Surya Citra Medika Tbk., dan PT Bank Rakyat Indonesia. Di dalamnya akan dibahas tentang bidang bisnis, wilayah bisnis, jumlah kayawan, dan besar omset per tahunnya.

11.       PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk.

Sejarah
Perkembangan pembukaan minimarket di sejumlah wilayah di Indonesia memang begitu cepat. Kedua pemain jaringan minimarket yang selalu berhadapan itu adala Alfamart dan Indomaret. Alfamart yang dimiliki oleh PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk ini sudah memiliki 3500 gerai yang buka di berbagai wilayah di Indonesia terutama di tengah-tengah perkampungan, kompleks perumahan dan bahkan hingga ke desa-desa. Banyaknya jumlah gerai yang buka tentu saja berbanding lurus dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan.
Dalam setiap satu gerai Alfamart setidaknya butuh 8 sampai 10 karyawan. Dengan 3500 gerai itu artinya Alfamart bisa membuka pekerjaan untuk sekitar 35 ribu orang. Lowogan pekerjaan di Alfamart bukan hanya yang mengurusi gerai saja, di bagian gudang dan bagian kantor pun banyak dibutuhkan. Lalu berapa sih besara gaji pegawai Alfamart ini? Tergantung dari posisi yang dipegang, namun yang pasti di atas UMR.
2015
  • 11.000+ gerai beroperasi / 11,000+ stores in operation 
  • Mendirikan Anak Perusahaan PT Sumber Trijaya Lestari (Alfaonline) yang bergerak di bidang perdagangan eceran melalui internet / Establishing Subsidiaries PT Sumber Trijaya Lestari (Alfaonline) which engage in retail trading by internet (share ownership 99.90%)
  • Penawaran Umum Saham Terbatas tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu / New Share Issue Without Pre-Emptive Rights 2,910,248,800 shares
  • Rebranding logo Alfamart dan brand essence "Thoughtfully Smart" / Rebranding Alfamart Logo and brand essence "Thoughtfully Smart"
  • Penawaran Umum Berkelanjutan I Oblilgasi Berkelanjutan Sumber Alfaria Trijaya Tahap II / Public Offering of Continuous Bond I Sumber Alfaria Trijaya Phase II
  • Memasuki Pasar Batam / Entry to Batam market
2014
  • 9.800+ gerai beroperasi / 9,800 + stores in operation
  • Usaha Patungan melalui Alfamart Retail Asia Pte.Ltd. mendirikan Alfamart Trading Philipines Inc. di Filipina / Joint venture via Alfamart Retail Asia Pte. Ltd., founded Alfamart Trading Philippines Inc. in the Philippines
  • Penawaran Umum Berkelanjutan I Obligasi Berkelanjutan Sumber Alfaria Trijaya I / Public Offering of Continuous Bonds I Sumber Alfaria Trijaya Phase I
  • Penawaran Umum Saham Terbatas tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu / New Share Issue without Pre-Emptive Rights 864,705,900 shares (share swap with Lawson)
  • Akuisisi 30% saham PT Midi Utama Indonesia Tbk / Acquisition 30% capital stock of PT Midi Utama Indonesia Tbk. shares accordingly total ownership became 86.72%   (share swap with Lawson)
  • Pengembangan gudang di Karawang, Lombok, Kotabumi dan Rembang / Development of warehouses in Karawang, Lombok, Kotabumi and Rembang
  • Relokasi gudang Serpong ke Parung / Relocation of Serpong warehouse to Parung
  • Memasuki pasar Pontianak, Manado dan Filipina / Entry into Pontianak, Manado and Phililpines markets
2013
  • 8.500+ gerai beroperasi / 8,500+ stores in operation
  • Akuisisi tambahan saham PT Midi Utama Indonesia Tbk / Acquiring additional shares of PT Midi Utama Indonesia Tbk (share ownership 56.72%)
  • Perubahan nilai nominal saham dari Rp100 menjadi Rp10 per saham / Stock split of share nominal value Rp100 to Rp10 per share
  • Mendirikan Anak Perusahaan Alfamart Retail Asia Pte. Ltd / Establishment of Subsidiary Alfamart Retail Asia Pte. Ltd. (share ownership 100%)
  • Memasuki pasar Jambi, Pekanbaru dan Banjarmasin / Entry into Jambi, Pekanbaru and Banjarmasin market
2012    
  • 7.000+ gerai beroperasi / 7,000+ stores in operation
  • Memasuki pasar Medan / Entry to Medan market
  • Mendirikan Anak Perusahaan PT Sumber Indah Lestari bergerak di bidang kesahatan dan kecantikan / Establishment of Subsidiary engaging in health and beauty PT Sumber Indah Lestari (share ownership 65%)
  • Soft Launching "Alfaonline" untuk wilayah Tangerang / Soft launching "Alfaonline" (online shopping) Tangerang area
2011
  • 5.700+ gerai beroperasi / 5,700+ stores in operation
  • Memasuki pasar Palembang / Entry to Palembang market
 2010
  • 4.800+ gerai beroperasi / 4,800+ stores in operation
  • Struktur kepemilikan / Shareholders structure ; Sigmantara Alfindo (74.66%) and Public (25.34%)‏
  • Memasuki pasar Makassar / Entry to Makassar market
2009
  • 3.300+ gerai beroperasi / 3,300+ stores in operation
  • Penawaran  Umum Saham Perdana di Bursa Efek Indonesia / Initial Public Offering and listing in Indonesia Stock Exchange
  • Memasuki pasar Bali / Entry to Bali market
2007
  • 2.700+ gerai beroperasi / 2,700+ stores in operation
  • Memasuki pasar Lampung / Entry to Lampung market
2006
  • PT HM Sampoerna menjual sahamnya / PT HM Sampoerna Tbk sold its shares; Shareholders structure : PT Sigmantara Alfindo (60%) and PT Cakrawala Mulia Prima (40%)‏.
2002
  • Mengakuisisi 141 gerai Alfa Minimart dan berganti nama menjadi "Alfamart" / Acquisition of 141 Alfa Minimart store and rename as "Alfamart"
1999
  • Alfa Minimart pertama mulai beroperasi di Jl. Beringin Raya Karawaci, Tangerang, Banten / The first Alfa Minimart, located at Jl. Beringin Raya, Karawaci, Tangerang, Banten, commenced operation
1994
  • Perubahan kepemilikan / Ownership restructuring: PT HM Sampoerna (70%) and Djoko Susanto Family (30%)‏
1989
  • Didirikan sebagai Perusahaan dagang aneka produk oleh Djoko Susanto dan Keluarga / Founded as multiproduct trading company by Djoko Susanto and family
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian










2.       PT. Surya Citra Media Tbk.
Sejarah
PT Surya Citra Media Tbk dibentuk pada tanggal 29 Januari 1999 untuk beroperasi sebagai perusahaan induk untuk layanan multimedia dan juga jasa konsultasi di bidang media dan bisnis terkait. Namun, tujuan utama di balik penciptaannya adalah memperluas cakrawala PT Surya Citra Televisi (SCTV), salah satu stasiun penyiaran TV terbesar di Indonesia, hari ini.
Sebagai perusahaan penyiaran media, SCTV dilarang oleh hukum untuk beroperasi semata-mata dan eksklusif sebagai perusahaan penyiaran yang dilisensikannya. Namun, prospek bisnis grup layanan multimedia terpadu cukup menjanjikan untuk diabaikan.
Oleh karena itu, pembentukan SCM menandakan kemunculan kelompok multimedia yang sangat prospektif dengan peluang pertumbuhan jangka panjang. SCM kemudian mengakuisisi 100% saham SCTV selama periode antara November 2001 dan April 2002, dan go public pada bulan Juli 2002.

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian








33.       PT Bank Rakyat Indonesia

Sejarah
Sejarah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ("BRI", "Bank", atau "Perseroan") dimulai pada tahun 1895 di Purwokerto, Jawa Tengah, oleh Raden Aria Wiriatmaja, yang semula mengelola uang masjid, untuk didistribusikan ke masyarakat menggunakan skema sederhana. Sepanjang sejarah, berbagai nama telah melekat pada BRI, dimulai dengan "Hulp en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren", Hulpen Spaarbank der Indlandsche Bestuurs Ambtenareen, Syomin Ginko, dan akhirnya, secara resmi didirikan sebagai Bank Rakyat Indonesia pada tanggal 18 Desember 1968 berdasarkan Hukum No. 21 Tahun 1968.
Pada tahun 1992, BRI mengubah status hukumnya menjadi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 Tahun 1992 dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, yang sekarang berada di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 10 November 2003, dengan saham kode BBRI Pada tahun 2007, BRI melakukan langkah strategis dengan mengakuisisi Bank Artha Services (BJA), yang kemudian dikonversi menjadi PT Bank BRISyariah. Unit Bisnis Syariah BRI kemudian dipecah dari BRI dan bergabung ke PT Bank BRISyariah (BRI Syariah) pada tanggal 1 Januari 2009.
Sejak berdirinya, BRI secara konsisten berfokus pada usaha mikro, kecil dan menengah (UKM), dan menjadi pelopor keuangan mikro di Indonesia. Bank mempertahankan komitmennya hingga saat ini, dan dengan dukungan dari pengalamannya dalam memberikan layanan perbankan, khususnya di segmen UKM, BRI telah mampu mencatat pencapaian bank yang paling menguntungkan dalam 11 tahun berturut-turut. Prestasi tersebut merupakan hasil kerja keras seluruh karyawan BRI yang terus berinovasi dan mengembangkan produk dan layanan perbankan untuk semua segmen bisnis.
Melalui inovasi, BRI mampu merespon setiap perkembangan di masyarakat dan dunia usaha. Salah satunya adalah pengembangan teknologi. BRI adalah yang pertama memberikan swalayan perbankan di Indonesia melalui BRI Hybrid Banking di tahun 2013.
BRI juga membawa layanan perbankan berbasis teknologi ke setiap penjuru negeri, bahkan ke pulau-pulau kecil di nusantara. Pada tahun 2015, BRI meluncurkan Teras BRI Kapal, layanan perbankan terapung laut pertama di dunia. Kemudian, pada tahun 2016, sebuah sejarah baru dibuat. Pada tanggal 18 Juni 2016 18:38 waktu Kourou, Guyana Prancis, BRI meluncurkan BRIsat, menjadikannya bank pertama di dunia yang memiliki dan mengoperasikan satelitnya sendiri.
Pengadaan satelit ini merupakan bagian dari rencana strategis BRI untuk memperkuat infrastruktur pendukung layanan digital masa depan, yang dapat menawarkan teknologi perbankan berkualitas dari pusat kota ke pelosok negeri.
Guna memberikan pelayanan terbaik bagi nasabah, BRI meningkatkan jumlah mesin ATM hingga 24.292 unit serta jumlah EDC sebanyak 257.712 unit. Jaringan E-channel yang tersebar di seluruh Indonesia merupakan bukti konsistensi BRI dalam mencapai yang kemudian tidak terjangkau.
BRI terus memperluas jaringannya. Untuk memperkuat eksistensi bisnisnya di arena global, BRI membuka unit luar negeri. Pada tahun 2015, BRI membuka kantor cabang luar negeri di Singapura, mengikuti unit luar negeri yang ada, seperti BRI New York Agency, Cabang BRI Cayman Island, Kantor Perwakilan Hong Kong, dan BRI Remittance Hong Kong.
Untuk mengatasi pertumbuhan pasar dan beragamnya kebutuhan masyarakat akan produk dan layanan perbankan, BRI menjabarkan segmen bisnisnya menjadi: Bisnis Mikro dan Program, Bisnis Ritel, Bisnis Korporasi, Bisnis Internasional, Perbendaharaan dan Jasa Penunjang Pasar Modal, serta anak perusahaan yang fokus pada bisnis Perbankan Syariah, Agribisnis, Remitansi, Asuransi dan Pembiayaan.
Perincian BRI terhadap segmen pembiayaan menjadi lebih terlihat pada tahun 2016, karena BRI menambahkan anggota baru melakukan bisnis multifinance dengan meningkatkan penyertaan modal di PT BTMU-BRI Finance dari 45% menjadi 99% sehingga BRI menjadi pemegang saham pengendali. Setelah menyelesaikan proses ini, PT BTMU BRI Finance kemudian berganti nama menjadi PT BRI Multifinance Indonesia.
Setiap aksi korporasi dan rencana kerja merupakan bagian dari usaha BRI dalam memberikan layanan perbankan yang lengkap kepada nasabahnya, terutama sektor UKM. Dengan hadirnya BRIsat, BRI sekarang bisa memaksimalkan layanan perbankan digitalnya. Sejumlah inisiatif digital untuk UKM telah beroperasi pada 2016, mulai dari pengembangan Teras BRI Digital, e-Pasar, satu juta program domain gratis untuk UKM, dan peluncuran ruang kerja bersama. Semua inisiatif untuk UKM dilakukan untuk menciptakan UMKM yang unggul di era ekonomi digital.
Ke depan, dengan identitas dan pengalaman lebih dari 11 tahun di bidang keuangan, BRI akan memberikan layanan perbankan terbaik di Indonesia untuk semua pihak. BRI juga akan terus bergandengan tangan dengan UKM Indonesia untuk terus meningkatkan kapasitas mereka menjadi juara regional dan pada akhirnya layanan perbankan BRI akan terus mendorong ekonomi nasional dan membawa kemakmuran yang lebih besar bagi negara ini.

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian












Tidak ada komentar:

Posting Komentar